Kekurangan Tenaga Ahli – Para Migran adalah sumber daya vital

Lembaga Kebijakan Migrasi (MPI) baru saja menerbitkan makalah berikut:

Technology-manufacturing-cheese-worker-500x404

Makalah tersebut menggali tentang era krisis ekonomi paska-global yang memaparkan tentang lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional yang masih berada di garis depan agenda kebijakan dalam negeri, termasuk Australia.

Saya melihat bahwa kebijakan pemerintah Australia sudah diprioritaskan kembali pada bagaimana ekonomi kita diciptakan. Sebagaimana juga dilakukan oleh Kanada dan Jerman, Australia melihat bahwa sumber daya manusia adalah kebutuhan vital.

Sebagai hasil dari DIBP, pembuat kebijakan dan Menteri harus memastikan bahwa para pendatang dan pekerja tidak tetap yang berada di Australia memiliki pendidikan, pengalaman dan kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan mampu memberi kontribusi pada inovasi dan daya saing di ketenagakerjaan Australia. Sebab, sebagaimana negara-negara lainnya, pasar tenaga kerja Australia berkembang secara konstan.

Australia melihat bahwa ketika para pendatang baru dan para pemegang visa 457 dihadapkan dengan ‘pabrik sosis’−sebutan untuk proses pengajuan visa−mampu mengecohkan hasil yang lain dan menciptakan daya saing yang lebih dibutuhkan, produktivitas dan jembatan kesenjangan keahlian. Lalu kita juga memiliki pelamar Significant Inverstor Visa (SIV) dengan lima juta dolar mereka untuk ditanamkan. Untuk memperkuat tujuan tersebut, Senin minggu ini, Scott Morrison MP, Menteri Imigrasi kita saat ini, yang kini berada di Konferensi MIA di Kanbera, menyebutkan bahwa ini bukan perkara tentang 5 juta dolar untuk pertukaran visa melainkan keinginan ‘orang’ tersebut..

Di Australia, kita melihat para pendatang dengan berbagai visa sublass yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda. Contohnya, kita memiliki pelajar internasional yang sudah menyelesaikan gelar bidang komputer tetapi masih harus menghadapi kenyataan bahwa mereka akan diminta menunjukkan pengalaman kerja sebagai tambahan gelar di Australia. Ini mungkin karena Australia mulai melihat adanya kesenjangan kompetensi teknis yang tidak bisa ditangani dengan menyelesaikan gelar S1 dari jurusan terkait. Mungkin Australia akan mulai bergerak ke arah integrasi model tenaga ahli. Menurut saya ini merupakan pendekatan kelonggaran resiko dalam menerima para pendatang ke Australia untuk jangka panjang. Lebih lanjut, hal ini akan menjadi tentang pengingat tentang kefektifan untuk mengintegrasi mereka daripada hanya sekedar melihat bahwa memiliki keahlian khusus dari tingkat pendidikan tertentu.

Laporan yang dilampirkan di atas sangat menarik dibaca. Laporan tersebut menyuarakan bagaimana negara-negara seperti Australia menyampaikan kekurangan tenaga ahlinya. Lembaga Kebijakan Migrasi (MPI), Analis Kebijakan, Meghan Benton melihat pada ‘kotak perkakas’ yang dimiliki para pembuat kebijakan untuk menciptakan strategi pengembangan keahlian yang berhasil untuk lapangan kerja migran. Ini termasuk kemampuan bahasa Inggris dan pelatihan tempat kerja.

“Akan ada efek merugikan yang berlangsung lama ketika kesenjangan persiapan tenaga kerja menjauhkan para pendatang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak ddan berpotensi untuk maju,” kata Kepala MPI Demetrios Papademetriou.

“Ketidakmampuan pekerja-pekerja imigran berkualifikasi tinggi untuk mendapatkan yang sepadan dengan keahlian dan pengalaman mereka merepresentasikan talenta yang terbuang. Lebih lagi, pekerja berkeahlian tingkat menengah dan tingkat dasar yang tidak mampu menghidupi keluarganya akan masuk dalam lubang kemiskinan dan yang paling buruk akan menguras sumber daya publik dan mewariskan kerugian sosioekonominya ke anak-anak mereka.

Laporan tersebut pada dasarnya mengulas tentang ‘bagaimana memberikan yang paling baik untuk seorang pendatang’.

“Imigrasi bisa menjadi suatu peluang ketimbang suatu hambatan untuk perkembangan sistem tenaga kerja,” kata Benton. “Mempertimbangkan demografi yang menjadi masalah di semua komunitas industri, mereka yang bisa membangun lembaga-lembaga yang cukup kuat untuk mengakomodasi pendatang akan memiliki pijakan yang paling baik untuk memenuhi tantangan keahlian masa depan.

Saya sarankan untuk membaca makalah ini.

banner ebook webkda

Leave a Comment